RESILIENCY QUOTIENT PERAWAT DI RUMAH SAKIT DI JAKARTA [NURSES’ RESILIENCE QUOTIENT IN A JAKARTA HOSPITAL]

<p><strong>BAHASA INDONESIA </strong>Perawat merupakan kelompok tenaga kesehatan yang berisiko mengalami tekanan kerja, apabila tidak dapat diadaptasi akan menimbulkan stress kerja dan jika berlangsung lama dengan intensitas tinggi berujung pada burnout. Oleh sebab itu, perawat membutuhkan resiliensi untuk bertahan dalam menghadapi berbagai masalah tuntutan pekerjaan di rumah sakit. Penelitian tentang Indonesia masih sangat sedikit, begitu juga satu sakit swasta Jakarta penelitian mengenai belum pernah dilakukan. ini bertujuan mengetahui gambaran <em>resiliency quotient</em> Jakarta. adalah kuantitatif menggunakan desain deskriptif. Populasi Indonesia. Sampel berjumlah 156 metode <em>Convenience Sampling</em>. Pengambilan data kuesioner R<em>esiliency Quotient</em> (RQ) Russell (2007) jumlah pertanyaan sebanyak 32 item (<em>Cronbach’s Alpha </em>0,951). Analisis teknik analisis Hasil menunjukan bahwa mayoritas masuk kategori resilient yaitu 137 (87,82%),18 (11,54%) resilient, (0,64%) sedikit resilient. Pada selanjutnya diharapkan menggali lebih faktor-faktor memengaruhi perawat.</p><p><strong>BAHASA INGGRIS </strong><em>Nurses are a group of healthcare workers who at risk experiencing work pressure which mightl cause job and in turn might lead to Therefore, nurses need be able face various problems demands the hospital. Research on resiliency is still insufficient, as private hospital western where research has never been done. Purpose: This study aimed describe nurse’s quotient. was descriptive quantitative study. The population Indonesia, obtaining respondents. instrument used Resiliency Quotient questionnaire by with questions. result showed that majority (87,82%) were 18 (11.54%) very only 1 (0.64%) slightly It expected next will explore depth about factors contributing nurses’ resiliency.</em></p>